Home » , » Wanita harus Bisa Jaga Perasaan Cinta

Wanita harus Bisa Jaga Perasaan Cinta

Written By Rasa Hati on 3 Jan 2012 | 1/03/2012 08:08:00 PM

Tak perlu lagi menutup mata, pasangan muda kerapkali dibutakan perasaan cinta. Bahkan hubungan seksual kemudian menjadi ungkapan cintanya. Kontrol diri, terutama bagi perempuan, menjadi kunci agar tak terjebak dalam perilaku seks yang kemudian lebih banyak merugikan perempuan.

Cinta memang membutakan pria dan wanita. Perilaku seksual dengan banyak pasangan (yang dilihat bukan sebagai kelainan), dilakukan lelaki dan perempuan, atas dasar suka sama suka dan dengan kesadaran. Sayangnya rayuan dan pujaan akhirnya mengalahkan logika, terutama bagi perempuan.

Psikolog Klinis Zoya Amirin, MPsi, menyebutkan, penelitian menunjukkan anak (remaja) melakukan hubungan seks karena diminta pacarnya. Sekitar lima hingga enam persen perempuan muda yang berhubungan seks mengaku ditipu oleh pacarnya, alasannya karena cinta.
“Kesalahan yang banyak terjadi adalah mempertanyakan cinta saat keduanya sudah melepas pakaiannya. Saat rangsangan sedang tinggi semua pria pasti akan mengatakan cinta. Seharusnya pembicaraan tentang cinta dipertanyakan dengan perlakuan yang layak, saat makan siang misalnya, bukan ketika telanjang. Cinta memang buta, tetapi tidak bodoh,” papar Zoya, yang mengaku prihatin dengan perilaku seksual remaja.
Perilaku semacam ini lebih banyak menjebak perempuan, tak hanya remaja namun juga perempuan matang secara usia. Pasalnya, perempuan paling mudah melihat harapan atas dirinya dan hidupnya hanya dengan emosi. Padahal, Zoya menegaskan, perempuan perlu berpikir lebih logis dan realistis, termasuk dalam kehidupan cintanya. Agar tidak terjebak dalam cinta buta tanpa kendali, Zoya menyarankan perempuan lebih berani memegang kendali atas dirinya dengan cara:
1. Menyadari haknya
Perempuan harus memahami bahwa dirinya berhak diperlakukan dengan baik. Menjalani hubungan pacaran dengan cara yang sehat dan baik. Diperlakukan pasangan dengan perhatian dan tak sekadar rayuan seksual, misalnya.

2. Memegang kendali
Perempuan harus mengontrol kebahagiaannya. Jangan biarkan kebahagiaan, termasuk dalam hubungan berpacaran, hanya dikontrol oleh orang lain. Artinya, sayangi diri sendiri dengan lebih berpikir apa yang membahagiakan dirinya, bukan sekadar membahagiakan pasangannya.


sumber
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

banner ads
 
Copyright © 2012. Yang ku rasa - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template